Jumat, 15 Juni 2012

PERHITUNGAN KECEPATAN DAN JARAK VS MODIFIKASI UKURAN VELG DAN BAN


Banyak para auto modifikator -khususnya yang mengganti ukuran velg, yang berkesimpulan bahwa apabila velg diganti dengan ukuran yang lebih besar maka bensin akan lebih boros. Betulkah anggapan tersebut ? Jawabannya BETUL. Tetapi kenapa bisa demikian, tulisan saya kali ini akan mencoba membahas secara sederhana statement tersebut.
Tampilan mobil menjadi lebih sedap di pandang .. maknyussssss
Seperti anda ketahui bahwa ada beberapa faktor -saya katakan beberapa, karena banyak faktor yang mempengaruhi kinerja mobil antara lain faktor friksi ban dengan jalan dan aerodinamika. Nah..hitungan ini dibuat dengan mengabaikan faktor faktor tersebut.
Karena ternyata ketika anda menaikkan ring velg maka akan merubah setting standart bawaan pabrik terkait dengan kecepatan dan jarak tempuh. Sebelum anda membaca lebih banyak perbandingan yang dihasilkan sebaiknya anda me refresh tentang spesifikasi velg dan ban. 
Ban mobil
Untuk menunjukkan data-data spesifikasi, merek, dan tipe, ban menggunakan serangkaian kode angka dan huruf. Kode-kode ini disusun dalam sebuah formula yang universal dan sudah disepakati oleh semua produsen ban di seluruh dunia. Sebagai contoh GT RADIAL CHAMPIRO HPY 225/45 ZR17 94V.
1. GT RADIAL: Bagian depan umumnya menyebutkan nama dari produsen ban.
2. CHAMPIRO HPY: Merupakan tipe dari ban itu. CHAMPIRO HPY ban berperforma tinggi yang diproduksi PT Gajah Tunggal.
3. 225: Tiga angka di depan (225) menunjukan lebar ban (tire width) dalam milimeter (mm) yang diukur dari titik paling luar (outer) sidewall (dinding) ke inner sidewall.
4. 45: Dua angka yang selalu diletakkan setelah angka lebar ban ini menunjukkan sidewall aspect ratio. Prinsipnya, semakin tinggi angka aspect ratio, semakin tinggi sidewall-nya. Lebih jelasnya, simak contoh ini. Kalau ukuran ban GT RADIAL CHAMPIRO HPY ditulis 225/45 berarti tinggi sidewall-nya 45% dari 225 mm atau setara dengan 101,25 mm. Hasil ini diperoleh dengan mengalikan 225 mm dengan 45%.
5. Z: Simbol speed rating yang menandakan ban ini bisa dipacu hingga kecepatan di atas 240 km/jam.
6. R: Huruf setelah kode lebar ban/aspect ratio ini menunjukan konstruksi internal ban. Kode “R” di ban GT RADIAL CHAMPIRO HPY menunjukkan konstruksi ban itu adalah radial.
7. 17: Angka ini menunjukkan diameter dari ban. Kode angka 17 berarti ban berdiameter 17 inci, 16 sama dengan 16 inci dan seterusnya.
8. 94: Ini merupakan kode load index atau kemampuan ban dalam menopang beban. Rumusnya, semakin tinggi load index, maka semakin tinggi kemampuan menerima beban. Besarnya beban diketahui dari tabel konversi load index. Nah, di ban ini angka 94 berarti ban bisa menahan beban maksimal 670 kg.
9. Y: Ini simbol speed rating yang menunjukan batas kecepatan maksimum yang bisa di-handle oleh ban. Huruf “Y” berarti ban bisa dipacu hingga maksimal 300 km/jam.
Sedangkan untuk velg biasa tertulis dengan kode kode berikut, sebagai contoh "Antera114 / 16X7 / Hole 4X100 / ET25"
1. Antera114 : kode model velg dari Antera
2. 16 : Diameter velg [ Inch ]
3. 7 : Lebar Velg [ Rim width ] [ Inch ]
4. 4 : Jumlah Lubang baut
5. 100 : Jarak PCD [ jarak lubang antar baut pada velg ]
6. ET 25 : Offset [ Jarak yang terbentuk dari titik persinggungan dudukan velg dengan rim hub terhadap garis tengah vertikal ban, lebih detail lihat gambar ]
Prinsipnya semakin besar offset, maka bila dipasangkan velg akan semakin masuk kedalam fender mobil.

Penampang dan Kodifikasi Ban - Velg
Ukuran Velg


Ok..setelah anda tau bagaimana cara "membaca" ban dan velg selanjutnya kita menghitung mengenai perbandingan Kecepatan dan Jarak yang terjadi akibat adanya penggantian ukuran ban dan velg. 
Berikut hitungannya :


Dari hitungan diatas bisa dilihat bahwa apabila apabila mobil A [ Standart ] melaju dengan kecepatan 100 KM/Jam artinya akan setara dengan kecepatan 92,0254 KM/Jam pada mobil B [ Plus Sizing ].
Secara naluri apabila anda biasa menggeber mobil anda dengan kecepatan 100 KM/Jam pasti anda akan mbejek  throtle lebih dalam. Betul ngga’ ?
Nah..pada kondisi ini 100 KM/Jam [ Mobil B ] ternyata untuk mobil A [ Standart ] harus melaju dengan kecepatan 108 Km/Jam. Ya iyalah .. kalo mobil anda akan terasa lebih boros karena ternyata anda menggeber mobil anda lebih kencang di bandingkan mobil standart OE.

Berikutnya pada masalah jarak tempuh. Pada hitungan juga terlihat apabila odometer mobil A [ standart ] sudah mencapai 1.000 KM, ternyata anda baru menempuh 976 KM. Jadi anda bisa mem prediksi berapa jarak tempuh yang sudah anda lampaui dan membawa mobil anda ke bengkel untuk service rutin.

Kira kira begitu bro...

So..be smart ...
kalo pengen lebih afdlol japri via email aja..ntar saya kirim excel nya..





5 komentar:

  1. Berkunjung juga ke blog ane sob... lihat cara kerja engine lengkap di http://cepithea.blogspot.com

    BalasHapus
  2. refreshing lagi nih...baru baca lagi...nice info Gan...

    BalasHapus
  3. Menurut pemahaman saya, langkah akan berubah apabila diameter terluar ban (bukan velg) berubah. Misal diameter menjadi lebih besar menjadikan jarak tempuh sama namun odometer lebih rendah (sesuai perbandingan penambahan besar diameter). Untuk akselerasi akan berkurang (angkatan lebih lemah), namun langkahnya lebih panjang. Menjadi boros BBM, karena tentu lebih berat mengayuh ban yang diameternya lebih besar dari seharusnya (sebelumnya). Walaupun diameter ban terluar sama, namun ring velg diubah menjadi lebih besar sehingga ban akan menjadi lebih tipis (volume udara lebih sedikit). Volume udara pada ban lebih sedikit, maka akan semakin berat beban yang harus ditanggung mesin yang menjadikan lebih boros. Logikanya adalah semakin banyak volume ruang ban sekaligus kepadatan udara dalam ban semakin tinggi, maka beban semakin ringan dan tidak membutuhkan tenaga lebih yang menjadikan BBM lebih boros. Terima kasih.

    BalasHapus